Mempelajari pola pemasaran secara digital bisa menjadi salah satu upaya terpenting yang bisa kamu lakukan, mengingat perubahan zaman yang begitu drastis dari waktu ke waktu.
Sayangnya, diantara syaratnya tersebut mengharuskan kita tahu betul mengenai hal-hal yang berhubungan dengan data, sosialisasi, menggelitik psikologi, dan kerja keras untuk tetap stay di depan komputer selama berjam-jam lamanya.
Pemasar digital perlu memahami dengan baik bagaimana data membentuk dan mendorong pengalaman pelanggan di seluruh platform dan saluran yang digunakan.
Jadi setelah sekali atau dua kali ngiklan, kita harus mampu mengolah data yang berhasil tercipta dan memisahkan antara segmentasi mana yang berpotensi mendatangkan cuan atau tidak.
Alhasil, beberapa alat seperti Google Anaylitics, Google Ads, Facebook Ads, dan platform aneh lainnya harus bisa kamu kuasai.
Skill yang Wajib Dimiliki.
Tools-tools tersebut sebenarnya merupakan contoh dan masuk ke dalam salah satu skill yang harus kamu kuasai dalam waktu singkat.
Adapun skill tersebut diantaranya:
- Kemampuan menganalisa dan mengolah data
- Keterampilan dalam me-manage projek dan mengatur organisasi
- Mengetahui dan mengapresiasi alat yang bentuknya otomatis
- Keterampilan UX (mengenali tampilan website orang lain dan blog digital marketingdiri sendiri) dan memahami tentang pengalaman serta keinginan pelanggan berdasarkan data
- Pengetahuan mengenai media sosial tingkat lanjut.
Masing-masing dari kelima skill ini memiliki sub skill yang harus kamu kuasai secara pasti, jadi jam terbang dan pengalaman sangatlah dibutuhkan.
Skill Tersulit yang Harus Diwaspadai
Seperti yang sudah disebutkan bahwa dari kelima kategori tersebut, ada sub skill yang harus kita pelajari secara matang.
Bahkan beberapa diantaranya membutuhkan waktu dan kerja keras yang tak main-main. Sifat bosan sedikit saja bisa membuat segala perjuangan kamu menjadi goyah.
Adapuan skill tersulit di digital marketing diantaranya menulis konten, copywriting, analisis pemasaran dan data, SEO, keterampilan media sosial organik, mengorek psikologi calon pelanggan, mendefinisikan masalah, dan sebagainya.
Mulailah dengan hal-hal yang termudah dulu, dan skill sulit baru menyusul sambil praktek. Ada kalanya skill baru bisa kita temukan di dunia kerja loh!